Indahnya Pelindung Kepala Tentara Pasukan Ottoman yang Ada Di Indonesian Islamic Art Museum

Pelindung Kepala Pasukaan Ottoman di Indonesian Islamic Art Museum -Indonesian Islamic Art Museum merupakan museum Islam pertama di Indonesia dan memiliki koleksi terlengkap. Tidak hanya menghadirkan benda-benda bersejarah dari peradaban Islam di Indonesia, museum yang baru di buka pada 28 Desember ini juga mendatangkan berbagai artefak dari kerajaan Islam dunia, seperti Ottoman Turki.

Menjadi sebuah kerajaan islam terbesar, Ottoman tentu mempunyai banyak cerita, kisah hingga peninggalan benda-benda bersejarah. Salah satu benda bersejarah kerajaan Ottoman yang ada di Indonesian Islamic Art Museum adalah baju zirah atau baju perang.

Pelindung kepala pasukan Ottoman di Indonesian Islamic Art Museum

Baju Zirah tersebut juga dilengkapi dengan helm atau pelindung kepala, pelindung kaki, pelindung tangan, perisai dan alat-alat persenjataan perang lainnya. Nah, salah satu benda yang menarik dari baju zirah ini adalah helm / pelindung kepalanya.

Selain digunakan sebagai pelindung kepala dari serangan lawan, ternyata helm ini juga berfungsi sebagai identitas dari pemiliknya. Pelindung kepala tersebut dirancang berbeda-beda sesuai dengan jabatan pasukan dalam peperangan. Hal ini dilakukan untuk membedakan status atau jabatan dari prajurit itu sendiri, seperti pelindung kepala yang digunakan untuk jendral pastinya dirancang lebih bagus jika dibandingkan dengan pasukan biasa.

Selain  baju perang, ada juga manuskrip Al Qur'an pada abad ke 13 dan 18, berbagai perhiasan kerajaan Ottoman, tempat lilin, koleksi pedang dalam dunia Islam dan masih banyak lainnya. Adapula peninggalan-peninggalan bersejarah dari kerajaan Mughal India, dinasti China dan kesultan-kesultan Islam di Indonesia.

Sementara itu, Indonesian Islamic Art Musrum ini memiliki 3 zona utama, yaitu audio visual, galery benda-benda bersejarah, dan Diorama. Museum yang terletak di Wisata Bahari Lamongan ini juga sudah berbasis teknologi informasi, Augmented Reality. Dengan teknlogi Augmented Reality tersebut, para pengunjung dapat menemukan sejarah peradaban Islam yang menakjubkan.

Tweet

Postingan terkait:

— Rabu, 19 April 2017 — Add Comment